Sabtu, 27 Desember 2014

SIKLUS HIDROLOGI DAN SUMBER ASAL AIR



   A.   Daur Air/H2O (daur/siklus hidrologi)

Keberadaan air di bumi merupakan suatu proses alam yang berlanjut dan berputar, sehingga merupakan suatu siklus (daur) ulang. Prinsip dasar siklus hidrologi adalah berupa proses sirkulasi dari penguapan, presipitasi maupun pengaliran. Siklus hidrologi merupakan hal yang penting dalam keberlangsungan daur air alami.

 gambar berikut adalah skema siklus hidrologi : 

SIKLUS/DAUR AIR DI LINGKUNGAN

    













-  Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air 
-  Uap air berasal dari air di daratan dan laut  yang menguap (evaporasi) karena panas cahaya  matahari dan transpirasi karena penguapan  oleh tumbuhan
 -  Sebagian besar uap air di atmosfer berasal dari laut karena laut mencapai tiga perempat luas permukaan bumi.
-  Uap air di atmosfer terkondensasi menjadi awan yang turun ke daratan dan laut dalam bentuk hujan (presipitasi) 
- Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung  jatuh yang kemudian diserap oleh tanaman sebelum mencapai tanah.
 -  Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara terus menerus dalam tiga cara yang berbeda :
1.  Evaporasi / transpirasi
- Air yang ada di laut, di daratan, di sungai di tanaman akan menguap  menjadi awan
- Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya  akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju atau es.
2.  Infiltrasi/perlokasi 
- Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah.
- Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
3.  Air Permukaan
-Air bergerak diatas permukaan tanah  dekat dengan aliran utama dan danau 
-makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar.

   B.     Sumber Asal Air

1.      Air Hujan

Air ini sifatnya lunak. Pengotoran air hujan berasal dari gas yang larut, nitrigen , ammoniak, karbon dioksida, partikel debu.

2.    Air permukaan

Semua air yang ada dipermukaan tanah seperti air sungai, danau dll. Air ini mengandung kotoran berupa benda terapung, benda padat tersuspensi, bakteri, bau, rasa dll. Jika air ini akan digunakan sebaiknya dibersihkan dulu atau disaring (filter). Benda padat tersuspensi dangan cara sedimentasi dan koagulasi. Bakteri dengan cara desinfeksi. Bau dan rasa dengan cara erasi. Kesadahan dengan cara pelunakan (softening).

3.    Air tanah

Air yang terdapat didalam tanah. Air ini umumnya mengandung bahan larut mineral seperti kation  Ca, Mg, Mn, Fe, Anion SO4, CO3, HCO3, dan Cl. Sifat dan kondisi tanah menentukan besar kecilnya kandungan mineral.

4.    Air laut

Air laut mengandung kira kira 4 persen garam yang larut. Daerah tertentu mengandung lebih banyak kadar garam. Garam yang banyak terkandung dalam air laut adalah NaCl, MgSO4, NaBr, CaSO4, KCl, dan sebagainya. Berat jenis antara 1,028- 1,021. Titik beku pada tekanan udara -1,91 derajat Celsius. Perubahan air asin menjadi air tawar(desalinasi)  dapat dilakukan dengan cara destilasi, elektro dialisa, osmosis, freezing dan sebagainya.


 Sumber :
 -Buku catatan kuliah
 -http://belajarterusbiologi.blogspot.com/2011/03/daur-biogeokimia.html
 -http://filterair.co.id/sumber-asal-air/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar