Jumat, 27 Desember 2013

Pemeriksaan TDS dan TSS

PRAKTIKUM KIMA LINGKUNGAN

I.                   Hari, tanggal         : Selasa, 17 Desember 2013
II.                Materi                    : Pemeriksaan TDS dan TSS
III.             Tujuan                   : a. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan TDS
  b. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan TSS

IV.             Alat dan Bahan     :
A.    Alat           :
1.      Oven
2.      Desikator
3.      Neraca analitik
4.      Petridish
5.      Gelas kimia 100ml
6.      Gelas ukur
7.      Pinset
8.      Penjepit kayu
9.      Kompor listrik
10.  Corong kaca
B.     Bahan        :
1.      Air sampel
2.      Aquades
3.      Kertas saring
V.                Dasar Teori           
Sifat-sifat kimia dan fisika dari material dalam suspensi, besarnya ukuran pori saringan, dan jumlah serta keadaan fisik dari material yang terendap merupakan faktor penting yang mempengaruhi pemisahan zat padat tersuspensi dan zat padat terlarut. Total Suspended Solid (TSS) atau zat padat yang tersuspensi, merupakan residu yang tidak lolos saring, yaitu yang tertahan oleh saringan. TSS adalah salah satu parameter yang digunakan untuk pengukuran kualitas air. Pengukuran TSS berdasarkan pada berat kering partikel yang terperangkap oleh filter, biasanya dengan ukuran pori tertentu. Keberadaan padatan tersuspensi masih bisa berdampak positif  apabila tidak melebihi toleransi sebaran suspensi baku mutu kualitas perairan yang ditetapkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup, yaitu 70 mg/L.
TDS (Total Dissolve Sold) atau zat terlarut adalah residu yang dapat melewati saringan yaitu ukuran zat terlarut (baik itu zat organic maupun anorganik) yang terdapat pada sebuah larutan. Umumnya berdasarkan definisi diatas seharusnya zat yang terlarut dalam air harus dapat melewati saringan yang berdiameter 2 micrometer (2x meter). Pada pemeriksaan TDS kadar maksimum yang diperbolehkan sesuai dengan Kepmenkes RI no 907/MENKES/SK/VII/2002 adalah 1000 mg/L.

VI.             Cara Kerja
1.      Kertas saring dan gelas kimia 100ml di oven pada suhu 105C selama 1 jam.
2.      Setelah di oven selama 1 jam, kemudian masukkan di desikator selama 15 menit.
3.      Keluarkan gelas kimia dalam desikator menggunakan penjepit kayu, lalu timbang di neraca analitik. Catat berat gelas kimia yang tertera.
4.      Keluarkan kertas saring dari desikator menggunakan pinset, lalu letakkan di petridish. Setelah itu timbang dengan teliti di neraca analitik. Catat berat kertas saring yang tertera.
5.      Ambil air sampel dengan gelas ukur hingga mencapai volume 100 ml. saring air sampel ke dalam gelas kimia dengan menggunakan corong kaca yang telah dilapisi dengan kertas saring yang telah diketahui beratnya ( sebelumnya kertas saring dilipat menyerupai corong ).
6.      Setelah seluruh air sampel dipindahkan ke dalam gelas kimia kemudian bilas corong kaca dan kertas saring menggunakan akuades sebanyak 5ml.
7.      Pindahkan kertas saring ke dalam petridish menggunakan pinset dengan hati-hati. Kemudian masukkan dalam oven pada suhu 105C selama 1 jam. Kemudian masukkan dalam desikator selama 15 menit.
8.      Gelas kimia yang sudah berisi sampel kemudian dipanaskan di kompor listrik. Tunggu hingga volume sampel tersisa kurang lebih 3ml. Setelah itu masukkan di dalam oven pada suhu 105C selama 1 jam atau hingga filtrat habis. Kemudian masukkan dalam desikator selama 15 menit.
9.      Kemudian timbang gelas kimia dan kertas saring menggunakan neraca analitik. Catat berat gelas kimia  dan juga kertas saring.
10.  Masukkan dalam data praktikum dengan rumus berikut :
      Kadar TSS      = x x1000 gr/mg
                              = . . . . . . . . mg/L

      Kadar TDS      =x x1000 gr/mg
                              = . . . . . . . . mg/L

VII.          Hasil Pengamatan
A.    Data
No.
Perlakuan
Berat Awal (gram)
Berat Akhir (gram)
1.
Kertas Saring (KS)
0,1537
0,2822
2.
Gelas Kimia (GK)
60,9780
61,0010
           
B.     Perhitungan kadar TSS dan TDS
1.      Kadar TSS
= x x1000 gr/mg
=x x1000 gr/mg
= 10000 x 0,1285
= 1285 mg/L

2.      Kadar TDS
=x x1000 gr/mg
= x x1000 gr/mg
= 10.000 x 0,023
= 230 mg/L

VIII.       Pembahasan
Dalam praktikum pemeriksaan TSS dan TDS terdapat hal-hal yang harus diperhatikan, yaitu :
1.      Suhu dan waktu yang digunakan saat dalam oven harus tepat agar alat yang digunakan benar-benar steril.
2.      Saat sesudah dioven, gelas kimia dan kertas saring harus ditaruh di desikator agar cepat netral dengan suhu sekitar.
3.      Pengambilan kertas saring harus hati-hati agar tidak sobek, karena kertas saring rawan robek.
4.      Kertas saring harus dibilas dengan akuades untuk mengurangi filtrate yang tertinggal pada kertas saring.
5.      Dalam penimbangan, harus ditunggu sampai beratnya konstan, karena ketidaktelitian penimbangan dapat mempengaruhi data penimbanagan.
IX.             Kesimpulan
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan TDS dan TSS dengan hasil sebagai berikut :
1.      Kadar TSS      = 1285 mg/L
2.      Kadar TDS      = 230   mg/L






Jumat, 08 November 2013

Teka-Teki Desa Tegallayang

Teka-Teki Desa Tegallayang
9/11/2013

        Tegallayang adalah sebuah desa yang terletak pada kelurahan Caturharjo, kecamatan Pandak, kabupaten Bantul, kota Yogyakarta yang terletak di jalan srandakan km.7. Tegallayang sendiri terdiri dari 2 dusun, dan pada masing-masing dusun terdapat beberapa RT. Tegallayang sendiri mempunyai makna yang terdiri dari Tegal = Kebun, pekarangan dan Layang = Layangan, layang-layang. Dari filosofi tersebut  nama Tegallayang pada dahulu kala diceritakan bahwa ada seorang anak kecil yang bermain layang-layang di kebun desa tersebut, pada akhirnya layangan itu putus. Maka terciptalah sebuah desa yang disebut Tegallayang. Kisah terjadinya desa tersebut itupun hanya dari omongan mulut kemulut para leluhur di desa tersebut. Hanya sekedar mitos yang boleh dipercayai maupun tidak. Sekian yang dapat saya sampaikan mengenai ulasan diatas semoga bermanfaat yaaaaa. . . . .